Belum banyak terdengar di
masyarakat Magelang, apalagi wisatawan yang berasal dari luar Magelang. Terdapat pemandian air panas Candi
Umbul yang terletak di Desa Kertoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Magelang
yang beriklim sejuk dan merupakan titik tengah Pulau Jawa dikelilingi lima
gunung, mempunyai banyak situs warisan peninggalan Dinasti Syailendra. Candi
Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon merupakan situs-situs peninggalan
kerajaan yang terletak di Magelang bagian selatan. Di wilayah utara, arah jalan
Semarang, ditemukan juga Candi Umbul yang terletak di tengah-tengah sawah.
Pemandian Candi Umbul |
Yang menjadi daya tarik dari candi umbul ini
adalah pemandian air hangat yang muncul dari dalam tanah. Konon air dari dalam
tanah ini tidak akan pernah habis. Air yang keluar berhawa hangat dan muncul
disela-sela batu yang berada di bak patirtan pemandian candi umbul. Mengapa
dinamakan candi umbul? Karena dari dalam tanah terdapat mata air yang berbentuk
gelembung “mumbul-mumbul” ke permukaan bak pemandian.
Mumbul bahasa Jawa dapat
diartikan naik ke atas, maka tersebutlah Candi Umbul. Masyarakat di sekitar
percaya bahwa dengan mandi di pemandian Candi Umbul dapat mengobati penyakit
kulit dan mengurangi rasa lelah. Agak unik memg, biasanya pemandian air panas
terletak dekat dengan gunung berapi atau ada sumber belerang bekas gunung
berapi. Lain halnya dengan Candi Umbul ini, terletak di perkampungan Desa
Kertoharjo dan dikelilingi oleh sawah yang terhampar hijau.
Untuk mencapai pemandian air
panas Candi Umbul pun kita akan melewati hamparan sawah yang hijau dan tertata
rapi, menambah sejuk pandangan mata. Lokasi ini dapat dicapai dari arah
Semarang dapat melewati Jalan
Magelang-Semarang dan berbelok ke pertigaan Grabag. Dari pertigaan Grabag lurus
terus sampai ada palang Candi Umbul yang berjarak 4,2 km. Jalannya sudah mulus
dan memang agak naik medannya, tapi perasaan lelah tidak akan terasa kalau di
kanan kiri disuguhkan pemandangan hijau an sejuk sawah yang tersusun rapi.
Candi umbul mempunyai dua kolam
pemandian, kolam pertama airnya hangat dan terdapat
gelembung-gelembung air dari dalam tanah, sedangkan kol
am kedua merupakan aliran dari kolam pertama. Gelelmbung ini mirip air yang sedang mendidih, tapi pemandian ini pas suhunya dengan kulit kita hangat dan menenangkan. Apabila dilihat dari ornamen candi yang ada disekitar pemandian, hanya tinggal se
dikit atau tidak banyak ciri yang tersisa dari Candi Umbul sebagai peninggalan Dinasti Syailendra. Bagi orang awam, ciri-ciri sebagai penanda sebuah candi kuno barangkali sangat tersamar dan hampir tidak terlihat dijumpai di Candi Umbul. Pihak pengelola Candi Umbul untuk memberikan kesan kental situs peninggalan kerajaan, di sisi kanan dan kiri pintu masuk menuju sisi tengah patirtan kolam pemandian dibangun sepasang tugu batu hitam yang berdiri kokoh. Tidak banyak relief atau ukiran di kedua tugu tersebut, tapi kehadirannya menghadirkan kesan memasuki candi kuno yang dilengkapi patirtan pemandian air hangat.
gelembung-gelembung air dari dalam tanah, sedangkan kol
am kedua merupakan aliran dari kolam pertama. Gelelmbung ini mirip air yang sedang mendidih, tapi pemandian ini pas suhunya dengan kulit kita hangat dan menenangkan. Apabila dilihat dari ornamen candi yang ada disekitar pemandian, hanya tinggal se
dikit atau tidak banyak ciri yang tersisa dari Candi Umbul sebagai peninggalan Dinasti Syailendra. Bagi orang awam, ciri-ciri sebagai penanda sebuah candi kuno barangkali sangat tersamar dan hampir tidak terlihat dijumpai di Candi Umbul. Pihak pengelola Candi Umbul untuk memberikan kesan kental situs peninggalan kerajaan, di sisi kanan dan kiri pintu masuk menuju sisi tengah patirtan kolam pemandian dibangun sepasang tugu batu hitam yang berdiri kokoh. Tidak banyak relief atau ukiran di kedua tugu tersebut, tapi kehadirannya menghadirkan kesan memasuki candi kuno yang dilengkapi patirtan pemandian air hangat.
Lurus dengan kedua tugu batu
hitam, dijumpai beberapa anak tangga yang menurun mengantarkan para wisatawan
untuk berendam di pemandian air panas Candi Umbul. Di kanan kiri anak tangga
masih tersisa relief khas dinasti syailendra yang hamper sama dengan
relief Candi Borobudur. Berhadapan dengan anak tangga, terdapat
cungkup batu kecil yang masih terjaga bentuknya di tepi bak pemandian. Dari
arsitekturnya menandakan arsitektur Hindu seperti tempat menyimpan sesaji.
Berbeda dengan Candi Bodobudur
dan Candi Prambanan, harga tiket masuk Candi Umbul terbilang lebih murah, hanya
dengan mengeluarkan uang Rp 3.000 (dewasa) dan Rp 2.000 (anak-anak) kita sudah
dapat berendam di air hangat dengan nuansa candi hindu kuno yang dikelilingi
pemandangan sawah nan hijau.
Sebuah suasana yang tidak mudah didapatkan
diperkotaan. Candi Umbul merupakan alternatif liburan di Magelang yang masih
mengangkat situs peninggalan sejarah masa lampau sebagai daya pikat. Silakan
yang mau “ciblon-ciblon anget” di Candi Umbul disarankan datang waktu pagi hari
atau sore hari, sensansi berendamnya lebih terasa.
sumber : http://repyssa.blogspot.com/2014/09/candi-umbul-patirtan-pemandian-candi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar